Gejala Bayi Tumbuh Gigi dan Cara Menanganinya
Si Kecil mendadak rewel tanpa sebab dan enggan menyusu? Bisa jadi itu adalah salah satu gejala bayi tumbuh gigi. Gejala bayi tumbuh gigi cukup bervariasi, mulai dari sering rewel, memasukkan benda asing ke dalam mulut bahkan sampai demam (1). Meski tidak semua bayi akan mengalaminya, namun penting bagi orangtua untuk mengetahui ciri-ciri serta waktu kapan bayi tumbuh gigi (2). Agar Anda dapat lebih siap untuk menemani si Kecil dalam perkembangannya setiap hari, pelajari beberapa poin penting di bawah ini.
Kapan Bayi Tumbuh Gigi
Memantau perkembangan buah hati merupakan momen penting dalam perjalanan menjadi orangtua. Oleh karena itu, segala tanda kecil yang menunjukkan pertumbuhan bayi seringkali dicatat dan dipantau, tidak terkecuali dengan proses tumbuhnya gigi pada bayi. Bayi yang mulai tumbuh gigi sering disebut juga dengan sindrom teething (sindrom pertumbuhan gigi). Lalu kapan bayi tumbuh gigi? Sebenarnya, sejak bayi lahir ia sudah memiliki susunan gigi lengkap di bawah gusinya. Secara bertahap, gigi ini akan mulai tumbuh satu persatu (1).
Selanjutnya, gigi bayi di bagian bawah akan muncul terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan gigi tengah di bagian atas. Bayi tumbuh gigi biasanya dimulai dari usia 6-12 bulan, namun ada juga bayi yang tumbuh gigi lebih cepat ataupun lebih lama (1,2,3). Kondisi ini biasanya disebabkan oleh genetik dan merupakan hal yang wajar (1). Namun demikian, saat bayi tumbuh gigi Anda harus mulai mengenalkannya pada tekstur makanan yang lebih padat, misalnya seperti buah dan sayuran. Jangan lupa untuk selalu mengawasi si Kecil saat sedang mengunyah, agar Anda dapat segera berantisipasi jika ia tersedak (1).
Gejala Bayi Tumbuh Gigi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, proses tumbuh gigi pada bayi akan terjadi secara bertahap selama masa pertumbuhannya. Selain itu, beberapa gejala bayi tumbuh gigi yang mungkin akan terjadi pada bayi Anda di antaranya adalah:
- Bayi menjadi sering rewel dan menangis karena merasa tidak nyaman. Gejala bayi tumbuh gigi yang pertama adalah sering menangis. Meski tidak semua bayi akan rewel saat tumbuh gigi (1), namun biasanya tumbuh gigi akan membuat bayi merasa sangat tidak nyaman dan menangis (2,3).
- Gusi bengkak dan banyak mengeluarkan air liur. Di lokasi gigi yang tumbuh, gusi di sekitar gigi biasanya menjadi bengkak serta agak lunak, dan bayi mungkin mengeluarkan air liur lebih banyak dari biasanya. Sebagai orangtua, Anda dapat membantu meringankan gejala bayi tumbuh gigi yang satu ini dengan memijat gusi bayi secara perlahan dengan jari yang bersih (2,3).
- Ruam di sekitar pipi bayi. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tumbuhnya gigi baru dapat memicu produksi air liur. Air liur yang berlebihan ini berpotensi untuk mengiritasi kulit bayi yang sensitif dan menyebabkan ruam, terutama jika kulitnya sering terkena gesekan seperti pelukan, pakaian, ataupun mainan. Ruam ini dikenal juga sebagai ruam tumbuh gigi (2).
- Bayi mengalami perubahan pola tidur. Tumbuh gigi pertama adalah pengalaman yang belum pernah dialami bayi Anda sebelumnya. Salah satu gejala bayi tumbuh gigi yang mungkin ditemukan adalah pola tidur yang tidak teratur. Sensasi yang mereka rasakan di dalam mulut merupakan sesuatu yang benar-benar baru dan kemungkinan besar cukup membingungkan. Pada umumnya, bayi akan merasa tidak nyaman dan kadang-kadang termasuk dengan terganggunya jadwal tidur di malam hari (4).
- Bayi menggosok pipi dan atau menarik telinganya. Ketika ia mulai tumbuh gigi, bayi akan merasa tidak nyaman dan mulai menarik telinganya sendiri, terutama di sisi yang sama dengan bagian gigi yang mulai tumbuh (4).
- Bayi mulai memasukkan apa saja ke mulutnya. Gejala bayi tumbuh gigi yang sering ditemui adalah aktivitasnya yang mulai memasukkan benda-benda ke dalam mulut. Karena bayi sangat suka mengunyah barang apapun yang ada di depan matanya, terutama saat tumbuh gigi, Anda akan menemukan si Kecil menggigit selimut, mainan, ataupun jari orang tua (2,5).
- Demam ringan. Saat bayi tumbuh gigi, wajar jika ia mengalami demam ringan selama suhunya tidak lebih dari 38 derajat celcius. Jika bayi Anda terlihat sangat gelisah karena demam ini, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk pemberian obat anti demam dengan dosis yang sesuai dengan usia dan berat badannya (3).
Apakah Ada Hubungannya antara Tumbuh Gigi pada Bayi dan Ruam Popok?
Biasanya, bayi mulai tumbuh gigi pada usia 6 bulan. Pada usia ini, si Kecil juga mulai menerima MPASI pertama, di mana ia akan mengenal berbagai jenis makanan yang lebih padat. Gejala bayi tumbuh gigi tidak serta merta menyebabkan diare dan ruam popok, namun di rentang usia tersebut, bayi yang memiliki pencernaan sensitif bisa saja mengalami diare. Karena tumbuh gigi dan pemberian MPASI seringkali terjadi dalam waktu yang berdekatan, banyak yang menghubungkan kedua hal ini (6).
Meski gejala bayi tumbuh gigi tidak secara langsung dapat menyebabkan ruam popok, namun diare pada bayi yang berusia 6 bulan dan sedang tumbuh gigi dapat menyebabkan ruam popok. Ciri-ciri ruam popok pada kulit bayi biasanya ditandai dengan ruam merah di area sekitar paha, pantat dan kelamin. Jika hal ini juga terjadi pada bayi Anda, ada baiknya untuk melakukan langkah penanganan seperti:
- Segera mengganti popok yang sudah kotor. Salah satu kunci untuk mengatasi ruam popok adalah dengan rutin menjaga kebersihan dan mengganti popok sesering mungkin (7).
- Bersihkan pantat bayi dengan air hangat. Bilas kulit bayi dengan lap basah secara lembut menggunakan air hangat setiap Anda membersihkannya dari sisa-sisa kotoran (7).
- Gunakan salep pelindung (barrier ointment). Pilih salep khusus untuk merawat kulit bayi agar terhindari dari risiko ruam popok. Salah satunya salep yang mengandung Dekspanthenol (Pro Vitamin B5) yang bisa dioleskan untuk merawat kulit di area popok, gunakan secara teratur setiap hari untuk merasakan manfaatnya (8).
CH-20220131-15
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
-
Shannon Johnson. Teething Syndrome: When Your Baby Starts Teething. Healthline. Diakses pada 3 Januari Desember 2022 dari https://www.healthline.com/health/teething
-
Taylor Norris. Identifying and Treating Teething Rash. Healthline. Diakses pada 3 Januari 2022 dari https://www.healthline.com/health/parenting/rashes-with-teething
-
Dina DiMaggio. Baby’s First Tooth. 7 Facts Parents Should Know. Healthy Children. Diakses pada 3 Januari 2022 dari https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/teething-tooth-care/Pages/Babys-First-Tooth-Facts-Parents-Should-Know.aspx
-
Steven Lin. A Guide to Infant Teething. Very Well Health. Diakses pada 3 Januari 2022 dari https://www.verywellhealth.com/a-guide-to-infant-teething-4047462
-
Dipika Mirpuri. Why Do Babies Like Teethers? Very Well Family. Diakses pada 4 Januari 2022 dari https://www.verywellfamily.com/why-do-babies-like-teethers-3255327
-
Rhona Lewis. Does My Baby Have Teething Diarrhea? Healthline. Diakses pada 4 Januari 2022 dari https://www.healthline.com/health/baby/teething-diarrhea
-
Mayo Clinic Team. Diaper Rash. Mayo Clinic. Diakses pada 4 Januari 2022 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diaper-rash/symptoms-causes/syc-20371636
-
Web MD Team. Dexpanthenol Cream: Uses, Side Effects and More. Web MD. Diakses pada 4 Januari 2022 dari https://www.webmd.com/drugs/2/drug-75143/dexpanthenol-topical/details