Tetap Tenang, Ini Ciri-Ciri Ruam Popok Akan Sembuh

Ada kalanya meski Moms sudah berhati-hati dalam menjaga kulit si Kecil, ruam popok tetap saja bisa terjadi. Ketika ruam popok tak kunjung sembuh, pasti cukup mengganggu pikiran kita sebagai orangtua. Apalagi, peradangan kulit di sekitar bokong atau pantat si Kecil ini bisa terasa sangat menyakitkan baginya. Untuk itu, dibutuhkan penanganan ruam popok yang tepat.

Jika diatasi dengan benar, biasanya ruam popok akan mereda sampai kulit bayi bisa kembali pulih sepenuhnya. Jadi, Moms harus mengetahui bagaimana ciri-ciri ruam popok yang akan sembuh. Selain menambah pengetahuan, tentunya supaya Moms bisa tetap tenang serta dapat memaksimalkan perawatan agar si Kecil benar-benar pulih dari ruam popok.

Kulit Kaki Memerah Pada Bayi

Ciri-Ciri Ruam Popok (1,2)

  • Ruam kemerahan pada bagian bokong atau area yang terpapar popok.
  • Ruam dapat disertai dengan binti-bintik dan lepuhan kulit.
  • Ruam terasa hangat.
  • Kulit kering dan bersisik.
  • Gatal dan perih.
  • si Kecil menangis dan tampak gelisah.

Dampak Ruam Popok bagi Si Kecil

Ruam popok bisa menjadi masalah yang sangat mengganggu bayi sehari-hari. Akibat nyeri ruam popok, banyak orang tua merasakan bahwa bayinya menjadi lebih sering menangis dan gelisah yang disertai dengan perubahan pola tidur, serta berkurangnya frekuensi buang air kecil serta buang air besar (1,3).

Penyebab Utama Ruam Popok

Moms, yuk sama-sama belajar apa saja penyebab dari ruam popok. Biasanya, ruam popok disebabkan oleh berbagai macam faktor yaitu:

  1. Iritasi
    Popok yang sudah penuh dengan urin atau tinja dan tidak segera diganti dapat meningkatkan kelembapan kulit. Kulit lembap jadi lebih mudah terluka karena gesekan popok saat anak bergerak dan menimbulkan iritasi sehingga kulit menjadi kemerahan dan dapat disertai luka (1,3).
  2. Infeksi
    Pada kulit iritasi, terjadi penurunan fungsi barrier atau pertahanan kulit sehingga memudahkan terjadinya infeksi jamur atau bakteri. Jamur Candida Albicans umumnya berkembang pada area lipatan kulit yang lembap (1,3).
  3. Penggunaan antibiotik
    Penggunaan antibiotik spektrum luas juga meningkatkan kolonisasi dari infeksi jamur Candida Albicans yang dapat menyebabkan ruam popok (3).
  4. Alergi
    Ruam popok juga bisa disebabkan oleh karena adanya reaksi terhadap bahan-bahan yang terkandung di dalam tisu basah atau pembersih, popok, deterjen, sabun, dan lotion (4).

Berapa Lama Ruam Popok Akan Sembuh?

Ruam popok biasanya akan sembuh dalam 2-3 hari bila mendapatkan penanganan yang tepat. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu membersihkan kulit area popok dari bagian depan ke belakang dengan air hangat dan pastikan lipatan kulit sudah benar-benar kering sebelum memakaikan popok kembali (5).

Apabila Ruam Popok Tak Kunjung Sembuh

Jika ruam popok tak kunjung sembuh bahkan setelah Moms melakukan perawatan, kemungkinan ada masalah kulit lain yang menyerang, seperti infeksi jamur, dermatitis atopik, dermatitis seboroik, impetigo, psoriasis, dan miliaria (biang keringat). Gejala ruam popok pada masalah kulit tersebut terjadi secara bertahap dan bervariasi berdasarkan tingkat keparahannya, oleh sebab itu Moms harus waspada apabila ada gejala lain seperti: (5,6)

  • Kulit melepuh.
  • Kondisi memburuk setelah 2 - 3 hari.
  • Si Kecil mengalami demam.
  • Perubahan perilaku, misalnya tidak nafsu makan.
  • Terdapat cairan atau pus yang berwarna kekuningan atau kehijauan di sekitar ruam.

4 Ciri-Ciri Ruam Popok Akan Sembuh

Moms, setidaknya ada 4 ciri-ciri ruam popok akan sembuh yang bisa dikenali, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Terjadi regenerasi kulit: Regenerasi sel dapat dipicu oleh adanya luka pada permukaan kulit. Sel kulit akan melakukan regenerasi sehingga terbentuk jaringan kulit baru (7).
  2. Kulit terhidrasi kembali: Ciri-ciri ruam popok akan sembuh bisa dilihat dari perbaikan kulit. Sebagaimana yang kita tahu, salah satu gejala ruam popok adalah kulit kering. Sebuah studi menyebutkan bahwa mengoleskan salep yang mengandung Pro Vitamin B5 (Dekspanthenol) dapat menghidrasi kulit yang mengalami ruam popok (8).
  3. Luka berangsur pulih: Jika terdapat luka, maka struktur kulit akan berubah menjadi pulih dan fungsinya kembali seperti sedia kala (7). Pro Vitamin B5 (Dekspanthenol) juga berperan untuk mempercepat proses pelapisan sel baru pada penyembuhan luka dan menjaga kulit si Kecil agar tetap lembap (9).
  4. Kulit kembali normal: Bahkan setelah proses penyembuhan, kulit bayi mungkin tampak normal seperti semula tetapi sebenarnya lebih rentan untuk mengalami ruam popok kembali. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan perawatan kulit bayi dengan melakukan langkah preventif selama si Kecil masih memakai popok (10).

Itulah berbagai ciri-ciri ruam popok akan sembuh, jika Moms sudah menemukan salah satu ciri di atas pada si Kecil maka kemungkinan ruam popoknya akan sembuh. Untuk mencegahnya datang kembali, Moms bisa secara rutin menggunakan salep pelembab untuk mencegah ruam popok pada kulit si Kecil. Salep dengan kandungan Pro Vitamin B5 (Dekspanthenol) terbukti secara klinis aman digunakan setiap hari untuk melindungi kulitnya agar terhindar dari gesekan dengan popok penyebab ruam popok. 

CH-20230217-19

Artikel ini ditulis oleh:
dr. Reza Dirgahayu Putri

Artikel ini ditinjau oleh:
dr. Riana Nirmala Wijaya - Medical Advisor Bayer Consumer Health

Referensi:

  1. Pogacar MS, et al. Diagnosis and Management of Diaper Dermatitis in Infants with Emphasis on Skin Microbiota in the Diaper Area. International Journal Of Dermatology. 2017.

  2. NHS. Nappy Rash. 2023. Available at : https://www.nhs.uk/conditions/baby/caring-for-a-newborn/nappy-rash/.

  3. Irfanti RT, et al. Diaper Dermatitis. Continuing Medical Education. 2020.

  4. Shroff A. Diaper Rash. 2022. Available at : https://www.webmd.com/children/diaper-rash.

  5. Nationwide Childrens. Diaper Rash. 2022. Available at : https://www.nationwidechildrens.org/conditions/diaper-dermatitis-diaper-rash.

  6. Clark-Greuel, J. N., Helmes, C. T., Lawrence, A., Odio, M., & White, J. C. (2014). Setting the Record Straight on Diaper Rash and Disposable Diapers. Clinical pediatrics, 53(9 suppl), 23Sā€“26S. https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0009922814540380.

  7. Tottoli EM, et al. Skin Wound Healing Process and New Emerging Technologies for Skin Wound Care and Regeneration. MDPI. 2020.

  8. Proksch, E., de Bony, R., Trapp, S., & Boudon, S. (2017). Topical use of dexpanthenol: a 70th anniversary article. The Journal of dermatological treatment, 28(8), 766ā€“773. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/09546634.2017.1325310.

  9. Ebner F, et al. Topical Use of Dexpanthenol in Skin Disorders. Am J Clin Dermatol 2002; 3 (6): 427-433.

  10. Visscher, M. O., Chatterjee, R., Munson, K. A., Bare, D. E., & Hoath, S. B. (2000). Development of diaper rash in the newborn. Pediatric dermatology, 17(1), 52ā€“57. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1046/j.1525-1470.2000.01710.x.