Kulit Bayi Memerah Tiba-Tiba? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Kenapa kulit bayi merah? Kulit merah pada bayi merupakan satu kondisi yang sering terjadi dan relatif tidak berbahaya. Namun, kemerahan ini memang bisa mengganggu kenyamanan si Kecil yang akhirnya membuat Anda merasa cemas. Kulit bayi merah umumnya ditemukan di beberapa bagian tubuh seperti pipi, punggung, dan lipatan tubuh. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, misalnya saja cuaca yang sedang panas atau slapped cheek syndrome (1). Untuk lebih jelasnya, berikut adalah berbagai penyebab ruam merah pada kulit bayi dan juga pertolongan pertama yang bisa dilakukan.

Kulit Bayi Memerah Tiba-Tiba? Bisa Jadi Ini Penyebabnya | Bepanthen - Bayi tertidur lelap setelah dioleskan krim Bepanthen

Ruam popok

Ruam pada kulit bayi bisa terjadi di mana saja termasuk pada bagian popok. Ruam popok biasanya terjadi di area pantat dan juga pangkal paha (2). Kendati secara umum tidak menimbulkan rasa gatal, pada ruam yang parah bayi mungkin merasa perih dan terganggu. Kulit merah pada bayi ini yang disebabkan ruam popok ini dipicu oleh beberapa hal, yaitu kontak yang terlalu lama dengan popok yang sudah kotor, gesekan antara kulit dan bahan popok, serta penggunaan tisu basah beralkohol (3). Untuk mengatasi kulit merah pada bayi tersebut, sebaiknya Anda sering mengganti popok si Kecil. Ketika mengganti popok, biarkan kulit terpapar udara selama mungkin supaya lebih kering. Dan jika dibutuhkan Anda juga bisa mengaplikasikan salep pelindung pada kulit bayi di area popok agar terhindar dari ruam pada kulit bayi (4).

 

Kulit Merah pada bayi akibat cuaca panas (1,4)

Penyebab lain kenapa kulit bayi merah adalah karena perubahan cuaca. Cuaca yang panas memicu bayi berkeringat dan akhirnya memunculkan heat rash, kulit merah pada bayi akibat hawa panas dan keringat. Merah pada kulit bayi ini biasanya menimbulkan rasa gatal sehingga si Kecil cenderung menggaruk bagian tersebut. Heat rash bukanlah kondisi yang membahayakan dan akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Untuk membantu meringankan rasa gatal yang dirasakan bayi, Anda bisa menggunakan bedak dan krim/salep khusus biang keringat.

Slapped Cheek Syndrome | Bepanthen

Slapped Cheek Syndrome (1)

Sindrom ini mengakibatkan demam dan kemerahan terutama pada kedua pipi bayi. Gejala awal dari slapped cheek syndrome adalah tubuh yang merasa kurang sehat, demam tinggi, sakit tenggorokan, pilek dan sakit kepala. Biasanya kulit merah pada bayi akibat sindrom ini akan hilang dengan sendirinya dalam 2 hingga 3 minggu. Namun, Anda mungkin perlu memberikan parasetamol untuk buah hati sebagai pertolongan pertama jika demam yang terjadi. Apabila kemerahan semakin menyebar ke seluruh tubuh dan suhu tubuh anak tidak kunjung turun, segera hubungi dokter spesialis anak.

Scarlet Fever | Bepanthen

Scarlet Fever (1)

Penyebab kulit bayi merah bisa juga karena scarlet fever. Demam ini disebabkan oleh infeksi kuman dan bakteri. Gejala dari penyakit ini meliputi demam hingga di atas 38o Celcius, sakit tenggorokan hingga bengkak pada kelenjar leher. Setelah gejala tersebut terjadi, merah pada kulit bayi akan segera muncul. Meskipun bisa ditangani dengan antibiotik, perlu diingat bahwa scarlet fever bersifat menular sehingga sebaiknya si Kecil tidak melakukan kontak dengan banyak orang hingga benar-benar sembuh.

Ketika demam dan kemerahan pada kulit terjadi, Anda bisa memberikan lebih banyak minum supaya buah hati tidak dehidrasi, mengaplikasikan salep calamin yang akan meringankan rasa gatal pada kulit dan juga memberikan parasetamol untuk menurunkan demamnya. Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan tangan dan juga alat makan serta mengonsumsi makanan bergizi untuk memperkuat sistem imun.

Penyakit tangan, kaki dan mulut (1,4)

Penyakit tangan, kaki dan mulut atau hand, foot and mouth disease adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak yang akan sembuh dengan sendirinya dalam 7 hingga 10 hari. Gejala yang terlihat meliputi demam, sakit tenggorokan, kulit kemerahan pada daerah tangan, kaki dan mulut hingga muncul lepuhan di bagian tubuh tersebut.

Antibiotik biasanya tidak diberikan pada kondisi ini. Namun Anda bisa melakukan beberapa hal untuk membuat anak merasa lebih baik, seperti memberikan lebih banyak minum, makan makanan yang lembek dan memberikan parasetamol untuk meredakan demamnya. Ingat, penyakit ini mudah menular sehingga sebaiknya buah hati tetap berada di rumah sampai benar-benar sembuh. Hubungi dokter jika lebih dari 10 hari kulit merah pada bayi ini tak kunjung hilang.

Kulit merah pada bayi akibat cacar air (1,4)

Cacar air merupakan penyakit yang sering menyerang bayi dan anak-anak yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini seringkali membuat penderitanya mengalami demam tinggi dan muncul bintik kemerahan berair (lepuhan) yang gatal pada beberapa bagian tubuh seperti wajah, punggung hingga seluruh tubuh. Cacar air adalah penyakit menular sehingga jika mengalaminya, buah hati tidak disarankan untuk keluar rumah.

Cacar air bisa diatasi dengan memberikan parasetamol, memberikan lebih banyak minum, memakai pakaian yang longgar untuk mengurangi gesekan kulit dengan kain yang akan membuat lepuhan meletus, mengaplikasikan gel dingin serta menambahkan cairan disinfektan pada air untuk mandi guna mempercepat keringnya bintik berair. Jika dalam 3 hari demam yang menyertai tak kunjung reda, segera hubungi dokter anak.

Dengan mengetahui kemungkinan penyebab kulit merah pada bayi, Anda bisa melakukan Tindakan pencegahan yang dapat meringankan rasa tidak nyaman yang dirasakan buah hati. Selalu jaga kebersihan tubuh bayi dan lingkungan sekitarnya supaya kemerahan pada kulit tidak menjadi sebuah komplikasi. 

CH-20220322-15

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:

  1. NHS Team. Rashes in Babies and Child. National Health Service UK. Diakses pada 22 Maret 2021 dari https://www.nhs.uk/conditions/rashes-babies-and-children/    
  2. Jenna Fletcher. Baby Rash: Possible Causes and More. Medical News Today. Diakses pada 16 Maret 2022 dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/baby-rash
  3. Noreen Iftikhar. What Causes Inner Thigh Chafing and How Do I Treat It? Healthline. Diakes pada 16 Maret 2022 dari https://www.healthline.com/health/inner-thigh-chafing#symptoms
  4. S. Behring. Helpful Tips for Diaper Rash: What You Need To Know. Healthline. Diakses pada 16 Maret 2022 dari https://www.healthline.com/health/home-remedies-diaper-rash
  5. Dan Brennan, MD. Newborn Rashes and Skin. WebMD Medical Reference. Diakses pada 22 Maret 2021 dari  https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-skin-rashes#1