Wajib Tahu! Tips Mengenali Kapan Harus Menggunakan Diaper Cream Bayi
Kehadiran si Kecil memberikan banyak tantangan pada orangtua terutama jika ini adalah kali pertama memiliki buah hati. Salah satu tantangan yang sering membuat panik adalah masalah kesehatan kulit, misalnya diaper rash atau ruam popok. Sebenarnya, iritasi kulit ini terbilang umum terjadi pada bayi di bawah 2 tahun dan bahkan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu (1).
Namun, diaper rash memang bisa menimbulkan rasa perih dan tidak nyaman sehingga membuat si Kecil gampang rewel. Oleh karena itu, Moms perlu memberikan pertolongan pertama salah satunya dengan perawatan kulit yang dibutuhkan bayi, yaitu diaper cream bayi. Tenang saja, Moms tidak harus ke dokter karena kini sudah ada diaper cream bayi atau salep ruam popok bayi di apotik yang bisa dibeli dengan mudah.
Diaper cream bayi atau salep ruam popok adalah obat yang sering digunakan untuk menangani diaper rash yang ditandai dengan kulit kemerahan, dan perih di area tertutup popok. Salep ini memiliki fungsi untuk meredakan iritasi, kemerahan, meringankan rasa gatal dan perih pada si Kecil. Dengan bahan alami yang dikandungnya seperti Dekspanthenol dan Lanolin, ruam akan berangsur membaik dengan dibarengi menjaga kesehatan diri dan lingkungan si Kecil.
Mengenal Diaper Rash (1,2)
Diaper rash adalah kondisi umum dari peradangan kulit (dermatitis) berupa kulit kemerahan yang timbul pada bagian pantat atau area sekitarnya yang tertutup popok setiap hari. Hal ini biasa terjadi pada si Kecil, namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi juga pada siapa saja yang menggunakan popok secara rutin, contohnya lansia.
Diaper rash umumnya terjadi karena kondisi basah atau lembab pada kulit akibat popok yang jarang diganti, kulit sensitif, dan lecet akibat garukan. Ruam ini umumnya tidak berbahaya, namun dapat mengganggu kenyamanan penderita. Itulah sebabnya si Kecil yang mengalami ruam cenderung mudah menangis dan rewel ketika popoknya basah atau saat dimandikan.
Apakah Diaper Cream Bayi Harus Digunakan Setiap Hari?
Sebelum menjawabnya, Moms harus tahu dulu gejala yang muncul saat ruam popok menyerang. Ketika gejala di bawah ini muncul maka si Kecil perlu dibantu dengan yang sudah disiapkan sebelumnya (1,2):
- Warna merah muda atau kemerahan pada bagian kulit pangkal paha, paha, dan pantat.
- Kulit yang kering dan bengkak di sekitar area yang tertutup popok.
- Bentol atau lecet.
- Bayi menjadi lebih rewel dari biasanya saat mengalami ruam popok.
Pada kebanyakan kasus, ruam popok dapat dicegah dengan memastikan kulit bayi kering, bersih, telah terkena udara, dan tidak tersentuh kotoran. Namun, semua bayi yang memakai popok pada suatu saat akan mengalami ruam. Jika bayi hanya mengalami ruam popok sesekali saja, Moms bisa gunakan krim saat melihat gejala timbulnya ruam popok itu dan untuk mencegahnya. Akan tetapi, jika si Kecil memiliki kulit yang sensitif dan memerlukan perlindungan kulit secara ekstra, jangan lupa untuk mengaplikasikan diaper cream bayi setiap kali (1,3).
Diaper cream bayi juga sangat berguna saat si Kecil mengalami diare. Diare dapat membuat Moms mengalami kesulitan dan perlu sering-sering mengganti popok si Kecil untuk mencegah timbulnya ruam. Perlu diketahui juga bahwa diare yang berkepanjangan dapat menimbulkan penyebaran iritasi kulit pada area pantat si Kecil. Jika si Kecil sedang mengalami diare, oleskan diaper cream bayi setiap kali berganti popok sebagai tindakan pencegahan (3).
Diaper rash menjadi masalah kulit pada si Kecil yang membuatnya tidak nyaman dan rewel seharian. Itulah pentingnya untuk selalu sedia diaper cream bayi di rumah karena kita tidak pernah tahu kapan ruam akan menyerang kulit si Kecil. Untungnya, kini sudah ada salep ruam popok bayi di apotik yang bisa dibeli untuk berjaga-jaga. Namun ingat, pastikan Moms tidak salah pilih diaper cream bayi. Pilihlah diaper cream bayi yang mengandung Dekspanthenol (Pro Vitamin B5) untuk membantu menjaga kelembaban kulit, dan membantu mencegah iritasi atau kemerahan pada kulit si Kecil. Dengan penggunaan teratur, kulit si Kecil menjadi sehat dan dapat ceria kembali.
CH-20220823-01
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
-
Steven Jerome Parker, MD. Diaper Rash Treatments. Web MD. Diakses pada 29 Juli 2022 dari https://www.webmd.com/parenting/diaper-rash-treatment.
-
George Krucik. Diaper Rash. Healthline. Diakses pada 29 Juli 2022 dari https://www.healthline.com/health/diaper-rash.
-
Web MD Team. Baby Diaper Rash Ointment - Uses, Side Effects, and More. Web MD. Diakses pada 29 Juli
-
ProkschE et al. Topical use of dexpanthenol: a 70th anniversary article. J DermatologTreat 2017;28:766–773;